monggo cari yang ingin anda baca

Sabtu, 07 Desember 2013

REAKTIVASI JALUR KA BANTEN SELATAN?? [catatan singkat]


Banyak yang menginginkan jalur KA di Banten selatan ini diaktifkan kembali..
Saya pribadi sangat setuju jika jalur tersebut dpat diaktifkan kembali karena pasti akan banyak manfaatnya untuk menunjang perkembangan wilayah di daerah-daerah yang dilaluinya serta dapat mengangkat derajat kabupaten Lebak & Pandeglang khususnya (ini secara teoritis).

Namun kita coba melihat realita yang ada. jalur Rangkasbitung-Saketi-Labuan/Bayah sudah ditutup lebih dari 20 tahun yang lalu, eks jalur tersebut sudah berubah menjadi permukiman dan bahkan di beberapa titik sudah tidak terlihat lagi bekasnya sama sekali. Banyak oknum tak bertanggung jawab yang 'memanfaatkan' rel bekas untuk mendapat keuntungan.jika muncul rencana untuk mengaktifkan kembali jalur tersebut, rasanya cukup sulit untuk merealisasikannya.

percabangan Rangkasbitung ke Labuan & Merak thn 1980
(foto www.semboyan35.com)
kiri: Labuan/Bayah, kanan: Merak (www.semboyan35.com)

#pertama:: lahan milik KAI sudah banyak yang dimanfaatkan unruk mendirikan bangunan, sayangnya bangunan tersebut memiliki 'izin' entah dari oknum mana. ini menjadi alasan 'kuat' untuk mempertahankan lahan yang sudah ditempati bertahun-tahun dan meminta ganti rugi jika hendak direlokasi. masalah pembebasan lahan ini memang menjadi masalah yang sangat besar hampir di semua wilayah di tanah air. coba lihat UU tata Ruang kita.

#kedua:: di jalur Pandeglang-Saketi-Labuan kini sudah dikuasai si hijau dan si merah yang masih konsisten dengan pelayanan "seadanya" bahkan seringkali mematok tarif yang sangat luar biasa ketika musim liburan tiba. dari pihak konsumen tentu akan setuju jika jalur kereta tersebut diaktifkan kembali, tapi bagaimana tanggapan para penggerak si hijau dan si merah itu?? sudah dapat ditebak apa yang akan terjadi..
(si hijau: bus Asli, si Merah: bus Murni)

#ketiga:: lalu bagaimana solusinya?? dua hal yang paling utama adalah ketegasan pemerintah dan partisipasi masyarakat, serta bagaimana caranya meyakinkan masyarakat bahwa proyek yang akan dilakukan tersebut akan memberikan manfaat besar bagi mereka, dan juga meyakinkan si hijau dan si merah bahwa dengan diaktifkannya jalur mati tersebut tidak akan merampas keuntungan mereka. karena sejatinya kereta api tidak akan bersaing dengan bis, tapi keduanya adalah transportasi pilihan masyarakat.

Namun sayangnya di dalam RIPNAS tidak ada wacana jalur KA Rangkasbitung-Labuan dan Saketi-Bayah diaktifkan kembali, hanya 12 jalur KA mati yang rencananya akan diaktifkan kembali.

berikut reaktivasi jalur mati yang tertulis dalam RIPNAS
1. Sukabumi - Cianjur - Padalarang
2. Cicalengka - Jatinangor - Tanjungsari
3. Cirebon - Kadipaten
4. Banjar - Cijulang
5. Purwokerto - Wonosobo
6. Kedungjati - Ambarawa
7. Jombang - Babat - Tuban
8. Kalisat - Panarukan
9. Semarang - Demak - Juana - Rembang
10. Madiun - Slahung
11. Sidoarjo - Tulangan - Tarik
12. Kamal - Sumenep

Kamis, 28 November 2013

Perjalanan Singkat ke Kota BADAK

Namaku Deny, aku berasal dari kota di ujung barat pulau Jawa tepatnya di Pandeglang, tapi sekarang tinggal di Jakarta. Aku ini dikenal agak aneh karena hobiku jalan-jalan gak jelas. Itu memang benar, aku suka jalan-jalan entah kemana tujuannya tapi aku sangat menikmati perjalanan itu. Aku paling suka jalan-jalan naik bis.
Salah satu impianku adalah mengelilingi kota-kota di pulau Jawa, tapi sampai saat ini masih banyak yang belum ku sambangi mengingat kesibukan kuliah yang tak bisa ditinggalkan. Selama kuliah di Jakarta aku lebih sering jalan-jalan ke timur hingga Banyuwangi. Tapi sejauh apapun aku melangkah tetap aku lebih senang mengunjungi tanah kelahiran.
Maka dari itu, aku ingin sekali melakukan penelitian untuk tugas akhirku di kampung halaman. Seperti kata pepatah “sambil menyelam minum air”. Tapi lokasi penelitianku ini beda desa dengan tempat tinggal orang tuaku, lumayan jauh.
Untuk melakukan penelitian disana tentu harus memiliki izin terlebih dahulu dari pemerintah setempat. Dalam hal ini aku perlu izin ke camat daerah penelitianku di desa yang jaraknya 30 kilometer dari rumahku.
Awalnya perizinan ini aku ingin urus sendiri tapi aku teringat temanku orang batak namanya Joni Situmorang, ia ingin sekali berkunjung ke kampung halamanku. Makanya aku ingin ajak dia sekalian untuk perizinan ini, kebetulan jadwal kuliahku tidak begitu padat.
Esoknya aku bergegas menemui Joni di kampus, karena jurusan kami beda jadi harus menyesuaikan waktunya. Aku bertemu dengannya di kantin kampus selepas jam makan siang.
“Jon, ikut aku jalan-jalan yuk” ajakku dengan semangat.
“Jalan-jalan kemana bro? Aku lagi banyak kerjaan ini” jawabnya datar.
“Ke kampungku Pandeglang, sekalian buat penelitianku Jon” aku berusaha meyakinkannya.
“wah serius kau Den??” jawabnya penasaran.
“iya serius, tapi kita tujuannya ke Labuan, lumayan jauh sih dengan rumahku” Jelasku dengan rayuan.
“Hmmmm.. yasudah nanti aku kabari lagi, akhir bulan ini soalnya. hehe” ucapnya mulai terpancing ajakanku.
Setelah itu aku lekas pamit dan kembali ke perpustakaan karena masih ada keperluan. Aku harap ia mau menerima ajakaku tadi karena sekalian aku ingin mengenalkan tanah kelahiranku kepadanya, walaupun aku sendiri belum pernah ke kampung halamannya di Sibolga.
Keesokan harinya aku dapat sms dari Joni, karena perpustakaan libur jadi aku tidak ke kampus.
“Den, aku terima ajakanmu deh, tapi kalau bisa biayanya diminimalisir yaa. Hehe” begitulah isi smsnya. “Oke tenang aja Jon” jawabku meyakinkannya.
“terus kapan kita berangkat?” tanyanya.
“besok lusa kita ketemuan aja Jon di kampus sekalian kita ngobrol lagi”. “Oke deh” jawabnya melalui sms.
Dua hari berlalu menunggu kabar dari dosen, katanya hari ini beliau baru pulang dari luar kota. Tapi aku sudah ada janji dengan Joni jam 4 di kantin.

Rabu, 27 November 2013

DILEMA NEGARA AGRARIS


Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam. Berbagai jenis potensi kekayaan alam dapat kita temui di seluruh penjuru negeri ini. Namun sayangnya kekayaan sumberdaya alam tersebut tidak mengangkat jati diri Indonesia sebagai negara maju. Indonesia masih bergantung kepada beberapa negara di Asia maupun di luar Asia untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Misalnya saja beras yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.
Secara geografis hampir di seluruh tanah di Indonesia sangat potensial untuk lahan pertanian, terutama di pulau Jawa dan Sumatera yang memiliki karakteristik tanah subur karena dilalui jalur gunung api aktif. Tetapi hingga saat ini Indonesia masih mengimpor beras dari negara-negara tetangga seperti Vietnam yang berkontribusi besar terhadap pemenuhan kebutuhan beras di Indonesia.
Mengapa negara kita yang notabene negara agraris harus mengimpor beras? Apakah tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional secara mandiri?

Sabtu, 16 November 2013

Bahasa Arab itu Gampang alias Mudah

Bahasa merupakan media komunikasi yang dimiliki setiap orang. Kemampuan berbicara seseorang sangat erat kaitannya dengan bahasa yang digunakan. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya dan sangat beragam, begitupun dengan bahasa. Dari Sabang sampai Merauke terdapat ratusan bahkan ribuan jenis bahasa yang digunakan seperti bahasa Aceh, Batak, Melayu, Sunda, Betawi, Jawa, Bugis dan lain sebagainya. Dari sekian banyaknya bahasa tersebut, masih beragam pula jenisnya dari masing-masing bahasa. Misalnya bahasa Batak, yang terdiri dari berbagai jenis yakni Batak Karo, Batak Toba, Batak Mandailing, Batak Simalungun dan sebagainya.
Eksistensi bahasa daerah memang perlu dipertahankan karena merupakan warisan budaya leluhur yang menjadi ciri khas suatu daerah di Indonesia. Misalnya jika kita mendengar kata Batak maka pandangan kita langsung tertuju pada Sumatera Utara, atau Betawi yang menjadi ciri khas ibukota. Pelestarian bahasa daerah sudah semestinya dilakukan secara turun temurun dan diwariskan kepada anak cucu agar tetap eksis. Anak-anak zaman sekarang sudah banyak yang terkontaminasi pengaruh budaya luar, dari segi bahasa kini tak jarang anak-anak yang bisa disebut alay. Pengaruh budaya tersebut sebagian besar berasal dari barat dan beberapa berasal dari timur. Lihat saja anak-anak zaman sekarang lebih senang dengan lagu-lagu Korea ketimbang lagu-lagu daerah. Belum lagi tontonan di tv sebagian besar sudah tidak memihak terhadap perkembangan psikologis anak. Mereka lebih senang dengan dunianya yang seperti sekarang kita lihat di era globalisasi ini.

Rabu, 13 November 2013

Sedikit Menyentuh Kota Solo [blusukan]


Berbicara tentang Solo tentu akan sangat mengesankan. Kota budaya yang paling terkenal di Jawa Tengah dengan segala keunikan yang dimilikinya. Beragam jenis unsur budaya dapat kita temui disini mulai dari makanan hingga kain batik. kota Solo terkenal dengan slogan "The Spirit of Java".

sebelum berangkat di stasiun Tugu Jogja
Perkenalkan nama saya Devki, pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya di kota Solo selama satu hari karena berdomisili di Jogja jadi cukup mudah akses untuk menempuhnya. Hari minggu tepatnya tanggal 1 Juli 2012 saya dengan seorang sahabat namanya Dwi pergi ke Solo dengan menggunakan KA prameks jam 9 pagi. Sebelumnya kami belum merencanakan tempat apa saja yang akan dituju di kota Solo karena memang saat itu kami sangat mendadak kebetulan sedang tidak ada kegiatan maka memutuskan jalan-jalan ke Solo. Kami sebelumnya tak merencanakan tempat mana saja yang akan dikunjungi di Solo, niatnya hanya ingin jalan-jalan.

menunggu prameks tiba
Akhirnya kami memutuskan turun di stasiun Solo Balapan, dari stasiun kami berjalan ke arah utara menuju terminal Tirtonadi. Disini kami berencana akan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angutan kota atau angkot dengan tujuan pasar Klewer, letaknya di dekat alun-alun Lor. Pasar ini tak beda jauh dengan pasar Beringharjo di Jogja, hampir seluruh isinya batik. Kami disini hanya membeli kaos batik, maklum mahasiswa akhi bulan jadi tak banyak yang kami beli toh niatnya ke Solo hanya ingin jalan-jalan refreshing setelah UAS.