monggo cari yang ingin anda baca

Selasa, 29 Oktober 2013

"Bangun Malam"

Seperti biasa, sekitar jam 2 dini hari aku selalu terbangun sebelum alarm di ponselku bunyi. Entah mengapa akhir-akhir ini aku selalu terbangun di jam-jam tengah malam seperti itu, padahal dulu aku termasuk orang yang susah bangun pagi.
Sudah hampir sebulan lebih sejak aku memasuki semester 4 aku terbiasa dengan hal itu, aku harap ini menjadi kebiasaan baik bagiku karena pada waktu-waktu itu para malaikat turun ke bumi untuk mengabulkan doa-doa kita.
Ayahku mengajarkanku untuk membiasakan salat tahajjud di sepertiga malam, tapi aku tidak tahu kapan tepatnya sepertiga malam itu. Setiap kali aku terbangun tidak langsung bergegas keluar kamar karena biasanya aku merenung di atas kasur dengan mata terbuka menatap langit-langit kamar yang sunyi, entah apa yang aku pikirkan.
Aku baru akan beranjak dari kasur setelah aku merasa diriku benar-benar sadar. Untung saja kamar mandinya tak jauh dari kamar kostku yang sempit ini. Tak lupa aku meneguk segelas air putih karena menurut artikel yang pernah aku baca bahwa minum segelas air putih setelah bangun tidur akan membersihkan organ-organ tubuh bagian dalam. Benar atau tidak yang jelas aku membiasakan hal itu sejak dulu.

Aku Sadar...

Tak terasa ternyata sebentar lagi aku akan meninggalkan masa putih abu-abu. Ujian Nasional yang telah kulewati seminggu lalu seperti tak berbekas bagiku, hanya doa saja yang aku lantunkan mengiringi hari-hariku. Penantianku dan teman-temanku akan hasil UN itu cukup membuat hatiku gelisah. Bukan hanya gelisah karena takut tidak lulus, melainkan gelisah karena aku sangat merindukan orang tuaku di rumah karena sudah lama aku tak berjumpa dengannya. Ingin rasanya memeluk ibu bapakku untuk menenangkan kegelisahanku yang kurasakan saat ini. Namun apa daya, aku masih harus tinggal di asrama sekolah ini karena masih banyak tanggungan yang harus aku selesaikan sebelum aku meninggalkan sekolahku tercinta ini.
Tiga tahun lalu aku memang disekolahkan orang tuaku di SMA unggulan yang berbasis asrama ini, kalau aku lihat sekolah ini mirip dengan pesantren. Kegiatan-kegiatan sekolah pun tidak hanya pada akademik saja, tetapi juga kegiatan keagamaan yang menjadi salah satu keunggulan dari sekolah yang terletak di kaki gunung Karang ini.

Kejujuran Kondektur SK

س م ب ر   س ل م ت 

bis Sumber Selamat/Sugeng Rahayu alias mantan Sumber Kencono memiliki trayek Surabaya-Jogja, Surabaya-Solo-Semarang, dan Surabaya-Wonogiri. kebanyakan orang melihat bis SK (begitu julukannya) ini adalah bis yang suka 'ugal-ugalan', sering kecelakaan dan sebagainya. mungkin ini pengaruh media yang seolah-olah menjudge seperti itu, padahal kenyataannya bis SK ini sampai sekarang masih menjadi andalan masyarakat di jalur-jalur yang dilaluinya.

jumlah armada ini entah ada berapa ratus, bis ini beroperasi 24 jam non-stop khususnya trayek Surabaya-Jogja. hampir tiap 10 menit bis ini jalan dan keluar dari terminal. jalur Surabaya-Jogja bisa disebut jalur basah, bayangkan saja dalam kurun 24 jam bis-bis yang melayani ini tak pernah berhenti dan tak pernah sepi, pasti ada saja penumpangnya walau tengah malam.

banyak sekali kelebihan dari bis-bis Surabaya-Jogja terutama dalam hal manajemennya. pemberlakuan tarif sangat konsisten sesuai dengan yang telah ditetapkan. para kru bis bertugas dengan jujur, bahkan uang 500 perak saja dikembalikan bila tarifnya terdapat embel-embel gope, uang 500 perak itu sama sekali tidak masuk kantong kondektur. jarang sekali ditemui hal seperti ini. bahkan kalau anda lihat bis-bis di ujung barat pulau jawa sana mungkin bisa dibilang jauh dari kata jujur, apalagi menjelang high season tarif bis dinaikkan semena-mena.

mungkin kejujuran inilah yang membuat para pelanggannya tetap setia dengan bis silver-biru ini, dan harapannya bis lain bisa menerapkan manajemen terbaiknya dalam melayani masyarakat.