monggo cari yang ingin anda baca

Senin, 04 November 2013

Pemuda Harus Sadar

Indonesia merupakan negara yang sangat kaya sumber daya alam. Terbentang dari Sabang sampai Merauke begitu banyak kekayaan yang dimilikinya. Kita sebagai bangsa Indonesia tentunya bangga dengan kekayaan yang dimiliki bumi pertiwi ini. Sudah selayaknya negara yang kaya akan sumber daya alam tergolong ke dalam jejeran negara-negara maju. Namun realita yang ada bisa kita lihat sendiri, apakah negeri ini sudah bisa dikatakan maju? Jawabannya ada pada diri masing-masing, mungkin sebagian besar atau bahkan seluruh masyarakat Indonesia mengatakan bahwa negara kita ini belum maju. Mengapa kita belum dikatakan maju, padahal sumber daya alam kita melimpah?
Maju tidaknya sebuah negara tidak hanya ditentukan oleh kekayaan alamnya saja, tetapi banyak sekali aspek yang perlu dinilai. Setidaknya ada dua poin penting yang perlu diperhatikan untuk menilai kemajuan suatu negara yakni sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dengan dua poin tersebut kita bisa mengetahui apakah Indonesia sudah maju?

Jika berbicara masalah sumber daya alam kita memang unggul, letak geografis Indonesia yang menjadikan tanah di negeri ini subur karena dilalui jalur gunung api sirkum pasifik dan sirkum meditarian. Di sisi lain, jika kita berbicara masalah sumber daya manusia mungkin sangat jauh tertinggal dibandingkan negara-negara maju di Eropa.  Mengapa demikian? Sumber daya manusia erat kaitannya dengan pendidikan karakter bangsa karena hal ini sangat mempengaruhi bagaimana kinerja pemimpin dan rakyat yang saling bersinergis dalam membangun bangsa dan negaranya. Karakter bangsa yang kita kenal selama ini ramah tamah, gotong royong dan sopan santun kini telah berubah menjadi suatu keburukan yang ditunjukkan dengan kekerasan, arogan dan egois. 1)
Banyak sekali contoh perilaku bangsa Indonesia masa kini yang bisa kita lihat di bumi pertiwi yang katanya tanah surga ini. Beberapa waktu lalu kita dengar berita tawuran antar  pelajar SMA di Jakarta yang menyebabkan nyawa seorang pelajar hilang dengan sia-sia. Hari ini kita lihat kembali berita tawuran mahasiswa di Makassar yang menyebabkan dua orang mahasiswa tewas. Lalu, apakah hal semacam ini akan terjadi lagi?
Generasi muda tentunya berkaca kepada para pemimpin dan melihat bagaimana jajaran pemerintahan bekerja dalam upaya membangun bangsa. Sudah barang tentu generasi muda kita rusak toh para pejabatnya saja masih korupsi, tidak memikirkan rakyat kecil dan sebagainya. Contoh yang masih hangat diantaranya kasus KPK-POLRI. Padahal kedua lembaga tersebut merupakan bidang penegakkan hukum tetapi malah terbelit kasus hukum karena yang salah tidak mau disalahkan dan yang benar bisa saja disalahkan. Mungkin inilah gambaran pemikiran politis yang selalu mengalahkan pemikiran logis sehingga berbagai macam kasus yang menjerat para pejabat selalu saja memakan waktu lama proses hukumnya. Kalau dibandingkan dengan Republik China sungguh sangatlah jauh bangsa ini. Hukum disana begitu tegas, bahkan presiden pun berani mengatakan siap dihukum gantung jika dirinya terbukti korupsi. Jadi tak heran jika negaranya maju karena tak ada satu pun koruptor yang masih bernafas. Apakah pemimpin negara kita berani mengatakan seperti itu?
Sampai kapan bangsa ini akan terperosok dalam keadaan seperti ini? Yang tua korupsi, yang muda tawuran. Padahal bangsa ini butuh orang-orang jujur, tegas, pemberani dan tentunya berlandaskan Pancasila sebagai landasan dasar negara Republik Indonesia. Jika kita melihat pemuda-pemudi di era kemerdekaan Indonesia memiliki sifat yang tegas dan pemberani, berani mati untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Namun kini pemuda lebih berani, bukan untuk membela bangsa tetapi berani mati untuk tawuran atau konflik perang antar suku yang sebenarnya hanya mementingkan hal yang bersifat pribadi.
Sudah seharusnya kita sebagai generasi muda yang sadar untuk bergerak, bukan bergerak untuk ikut tawuran tetapi bergerak demi membangun masa depan bangsa yang lebih baik. Tentunya di balik keburukan moral bangsa ini yang terlihat, masih banyak prestasi yang terukir dari pemuda-pemudi Indonesia termasuk diri kita sendiri. Sebenarnya banyak sekali hal positif yang bisa kita lakukan untuk masa depan bangsa, cukup memulai dengan hal kecil tetapi dapat memberikan dampak positif yang besar ketimbang melakukan hal besar tapi justru malah menimbulkan dampak negatif.
“Mulai dari hal yang kecil, mulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang”. Tiga kata kunci itu sudah cukup untuk pegangan kita sebagai generasi muda untuk bergerak membangun masa depan bangsa. Tentu kita menginginkan masa depan bangsa yang lebih baik, tetapi apalah artinya sebuah harapan tanpa action dari diri kita sendiri, jangan hanya bisa mengkritik, tetapi mulailah bergerak.

Pemuda adalah jiwa pemberani, dan pemikir kritis. Siapa lagi yang akan meneruskan pembangunan di negeri ini kalau bukan kita? Janganlah membiarkan generasi muda tercemar oleh hal-hal negatif yang justru malah menjatuhkan bangsa. Peran pemuda amatlah penting bahkan lebih penting daripada pemimpin negara yang tak bisa mengatur negaranya dengan baik. Kita harus sadar bahwa kita adalah pemuda yang diharapkan bangsa.

*Karya Devki Firmansyah
*50 besar esai MP3 yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Malang tahun 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar