monggo cari yang ingin anda baca

Kamis, 28 November 2013

Perjalanan Singkat ke Kota BADAK

Namaku Deny, aku berasal dari kota di ujung barat pulau Jawa tepatnya di Pandeglang, tapi sekarang tinggal di Jakarta. Aku ini dikenal agak aneh karena hobiku jalan-jalan gak jelas. Itu memang benar, aku suka jalan-jalan entah kemana tujuannya tapi aku sangat menikmati perjalanan itu. Aku paling suka jalan-jalan naik bis.
Salah satu impianku adalah mengelilingi kota-kota di pulau Jawa, tapi sampai saat ini masih banyak yang belum ku sambangi mengingat kesibukan kuliah yang tak bisa ditinggalkan. Selama kuliah di Jakarta aku lebih sering jalan-jalan ke timur hingga Banyuwangi. Tapi sejauh apapun aku melangkah tetap aku lebih senang mengunjungi tanah kelahiran.
Maka dari itu, aku ingin sekali melakukan penelitian untuk tugas akhirku di kampung halaman. Seperti kata pepatah “sambil menyelam minum air”. Tapi lokasi penelitianku ini beda desa dengan tempat tinggal orang tuaku, lumayan jauh.
Untuk melakukan penelitian disana tentu harus memiliki izin terlebih dahulu dari pemerintah setempat. Dalam hal ini aku perlu izin ke camat daerah penelitianku di desa yang jaraknya 30 kilometer dari rumahku.
Awalnya perizinan ini aku ingin urus sendiri tapi aku teringat temanku orang batak namanya Joni Situmorang, ia ingin sekali berkunjung ke kampung halamanku. Makanya aku ingin ajak dia sekalian untuk perizinan ini, kebetulan jadwal kuliahku tidak begitu padat.
Esoknya aku bergegas menemui Joni di kampus, karena jurusan kami beda jadi harus menyesuaikan waktunya. Aku bertemu dengannya di kantin kampus selepas jam makan siang.
“Jon, ikut aku jalan-jalan yuk” ajakku dengan semangat.
“Jalan-jalan kemana bro? Aku lagi banyak kerjaan ini” jawabnya datar.
“Ke kampungku Pandeglang, sekalian buat penelitianku Jon” aku berusaha meyakinkannya.
“wah serius kau Den??” jawabnya penasaran.
“iya serius, tapi kita tujuannya ke Labuan, lumayan jauh sih dengan rumahku” Jelasku dengan rayuan.
“Hmmmm.. yasudah nanti aku kabari lagi, akhir bulan ini soalnya. hehe” ucapnya mulai terpancing ajakanku.
Setelah itu aku lekas pamit dan kembali ke perpustakaan karena masih ada keperluan. Aku harap ia mau menerima ajakaku tadi karena sekalian aku ingin mengenalkan tanah kelahiranku kepadanya, walaupun aku sendiri belum pernah ke kampung halamannya di Sibolga.
Keesokan harinya aku dapat sms dari Joni, karena perpustakaan libur jadi aku tidak ke kampus.
“Den, aku terima ajakanmu deh, tapi kalau bisa biayanya diminimalisir yaa. Hehe” begitulah isi smsnya. “Oke tenang aja Jon” jawabku meyakinkannya.
“terus kapan kita berangkat?” tanyanya.
“besok lusa kita ketemuan aja Jon di kampus sekalian kita ngobrol lagi”. “Oke deh” jawabnya melalui sms.
Dua hari berlalu menunggu kabar dari dosen, katanya hari ini beliau baru pulang dari luar kota. Tapi aku sudah ada janji dengan Joni jam 4 di kantin.

Rabu, 27 November 2013

DILEMA NEGARA AGRARIS


Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam. Berbagai jenis potensi kekayaan alam dapat kita temui di seluruh penjuru negeri ini. Namun sayangnya kekayaan sumberdaya alam tersebut tidak mengangkat jati diri Indonesia sebagai negara maju. Indonesia masih bergantung kepada beberapa negara di Asia maupun di luar Asia untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Misalnya saja beras yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.
Secara geografis hampir di seluruh tanah di Indonesia sangat potensial untuk lahan pertanian, terutama di pulau Jawa dan Sumatera yang memiliki karakteristik tanah subur karena dilalui jalur gunung api aktif. Tetapi hingga saat ini Indonesia masih mengimpor beras dari negara-negara tetangga seperti Vietnam yang berkontribusi besar terhadap pemenuhan kebutuhan beras di Indonesia.
Mengapa negara kita yang notabene negara agraris harus mengimpor beras? Apakah tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional secara mandiri?

Sabtu, 16 November 2013

Bahasa Arab itu Gampang alias Mudah

Bahasa merupakan media komunikasi yang dimiliki setiap orang. Kemampuan berbicara seseorang sangat erat kaitannya dengan bahasa yang digunakan. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya dan sangat beragam, begitupun dengan bahasa. Dari Sabang sampai Merauke terdapat ratusan bahkan ribuan jenis bahasa yang digunakan seperti bahasa Aceh, Batak, Melayu, Sunda, Betawi, Jawa, Bugis dan lain sebagainya. Dari sekian banyaknya bahasa tersebut, masih beragam pula jenisnya dari masing-masing bahasa. Misalnya bahasa Batak, yang terdiri dari berbagai jenis yakni Batak Karo, Batak Toba, Batak Mandailing, Batak Simalungun dan sebagainya.
Eksistensi bahasa daerah memang perlu dipertahankan karena merupakan warisan budaya leluhur yang menjadi ciri khas suatu daerah di Indonesia. Misalnya jika kita mendengar kata Batak maka pandangan kita langsung tertuju pada Sumatera Utara, atau Betawi yang menjadi ciri khas ibukota. Pelestarian bahasa daerah sudah semestinya dilakukan secara turun temurun dan diwariskan kepada anak cucu agar tetap eksis. Anak-anak zaman sekarang sudah banyak yang terkontaminasi pengaruh budaya luar, dari segi bahasa kini tak jarang anak-anak yang bisa disebut alay. Pengaruh budaya tersebut sebagian besar berasal dari barat dan beberapa berasal dari timur. Lihat saja anak-anak zaman sekarang lebih senang dengan lagu-lagu Korea ketimbang lagu-lagu daerah. Belum lagi tontonan di tv sebagian besar sudah tidak memihak terhadap perkembangan psikologis anak. Mereka lebih senang dengan dunianya yang seperti sekarang kita lihat di era globalisasi ini.

Rabu, 13 November 2013

Sedikit Menyentuh Kota Solo [blusukan]


Berbicara tentang Solo tentu akan sangat mengesankan. Kota budaya yang paling terkenal di Jawa Tengah dengan segala keunikan yang dimilikinya. Beragam jenis unsur budaya dapat kita temui disini mulai dari makanan hingga kain batik. kota Solo terkenal dengan slogan "The Spirit of Java".

sebelum berangkat di stasiun Tugu Jogja
Perkenalkan nama saya Devki, pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya di kota Solo selama satu hari karena berdomisili di Jogja jadi cukup mudah akses untuk menempuhnya. Hari minggu tepatnya tanggal 1 Juli 2012 saya dengan seorang sahabat namanya Dwi pergi ke Solo dengan menggunakan KA prameks jam 9 pagi. Sebelumnya kami belum merencanakan tempat apa saja yang akan dituju di kota Solo karena memang saat itu kami sangat mendadak kebetulan sedang tidak ada kegiatan maka memutuskan jalan-jalan ke Solo. Kami sebelumnya tak merencanakan tempat mana saja yang akan dikunjungi di Solo, niatnya hanya ingin jalan-jalan.

menunggu prameks tiba
Akhirnya kami memutuskan turun di stasiun Solo Balapan, dari stasiun kami berjalan ke arah utara menuju terminal Tirtonadi. Disini kami berencana akan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angutan kota atau angkot dengan tujuan pasar Klewer, letaknya di dekat alun-alun Lor. Pasar ini tak beda jauh dengan pasar Beringharjo di Jogja, hampir seluruh isinya batik. Kami disini hanya membeli kaos batik, maklum mahasiswa akhi bulan jadi tak banyak yang kami beli toh niatnya ke Solo hanya ingin jalan-jalan refreshing setelah UAS.

Sabtu, 09 November 2013

Suami Bu Atut Meninggal. Innalillahi Wa Inna Ilaihi Roji'un

Innalillahi wa inna ilaihi roji'un..
cobaan yang bertubi-tubi bagi bu Atut.
saya turut berduka cita, semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT.

tapi terlepas dari ini, saya hanya ingin melihat 'kebenaran' di dunia perpolitikan Banten.


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suami Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, Hikmat Tomet meninggal dunia, Sabtu (9/11) pukul 15.15 WIB. Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta.
Juru bicara keluarga, Fitron Nur Ikhan mengatakan, Hikmat terkena strokedan dirawat di rumah sakit dalam satu bulan terakhir. "Kami belum membahas pemakaman, tapi jenazah akan dibawa ke kediaman pribadi di Jalan Bhayangkara no 51, Cipocok, Serang," tutur Fitron, Sabtu petang
Hikmat adalah anggota Komisi V DPR periode 2009-2014. Ia menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Provinsi Banten 2009-2014.
Selain sebagai anggota Dewan dari Fraksi Golkar, Hikmat Tomet juga rencananya akan maju lagi dalam Pemilu 2014 mendatang sebagai caleg di Daerah Pemilihan Banten II dari Partai Golkar. Saat ini keluarga sudah berkumpul dan jenazah akan dimandikan.


Rabu, 06 November 2013

mengenal BANTEN bukan dari media


kamu kenal Banten?
Sebuah provinsi yang baru berusia “remaja” ini terletak di ujung barat pulau Jawa, berbatasan langsung dengan ibukota negeri ini. Lalu apa yang kamu ketahui tentang Banten? Sampai saat ini saya sendiri masih menemui kebanyakan orang mengira Banten itu masuknya Jawa Barat, Banten itu Kota, Banten itu debus, bahkan ada yang bilang Banten itu korupsi.
Mungkin pernyataan yang terakhir itu memang benar adanya. Lihat saja media-media yang memberitakan tentang Banten beberapa waktu lalu, sudah jelas judulnya adalah “KORUPSI”. Namun yang bikin miris adalah kasus tersebut pati hubungannya dengan pemimpin Banten ini, bu Atut. Coba perhatikan media mana yang tidak menyebutkan nama “Atut” ketika memberitakan korupsi di Banten? Mungkin tidak ada.
Saya sebenarnya khawatir dengan media yang memberitakan tersebut. Bukan khawatir tentang korupsinya tapi lebih dari itu saya khawatir orang (luar Banten) akan berpandangan negatif terhadap tanah kelahiran saya ini. Media hanya mengekspos sesuatu yang buruk berulang-ulang seolah-olah menjudge bahwa Banten seperti itu adanya.
Kebenaran akan kasus korupsi itu saya tidak tahu bagaimana kelanjutannya, biarkan pihak yang berwenang mengatasinya, saya tak mau suuzon. Tapi saya tentu tidak ingin nama Banten tercoreng, orang-orang (luar Banten) terus dicekoki pemberitaan media mengenai Banten yang cenderung negatif. Saya malu jika mengatakan “dari Banten” dan orang akan mengatakan “yang korupsi itu ya?” tentu saya tidak ingin.
Saya asli orang Banten, lahir di Banten dan sudah tinggal di Banten sampe kelas 3 SMA. Jadi cukup tau lah bagaimana banten dari dulu sampai sekarang. Disini saya tidak akan membahas korupsi, yang tadi sebagai muqoddimah saja.  :D
Kamu  tau balok? Iya, bangun ruang yang berbentuk kotak dengan salah satu sisinya yang berhadapan lebih panjang. Percayakah kamu jika orang Banten suka makan balok?? Ini serius loh..

IPS sebagai ‘Ilmu Mendidik’ Bangsa

Ilmu Pengetahuan Sosial atau lebih populer disebut IPS sudah tidak asing lagi bagi kalangan pelajar sejak Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Banyak orang yang memandang IPS sebelah mata dan dianggap lebih rendah atau tidak lebih baik dari IPA sehingga kurang diminati oleh para pelajar, khususnya siswa siswi SMA yang hendak memilih jurusan. Maka tak heran jika jumlah siswa IPS selalu lebih sedikit daripada siswa IPA. Berdasarkan data yang didapat dari salah satu situs SMA di Jember mengatakan bahwa kebanyakan siswa memilih jurusan IPA karena faktor gengsi walaupun sebenarnya tidak sesuai dengan kemampuannya. Selain itu, jurusan IPA dianggap lebih luas dari IPS, salah satunya jika hendak masuk perguruan tinggi dari jurusan IPA bisa mengambil jurusan IPS tetapi tidak berlaku sebaliknya. Entah dari mana pemikiran yang mengatakan IPS itu lebih  “sempit”. Sebenarnya antara IPA dan IPS memiliki peran masing-masing yang sangat penting bagi kehidupan. Tidak ada yang lebih baik diantara kedua bidang ilmu pengetahuan tersebut, baik atau tidaknya tergantung dari individu masing-masing bagaimana kemampuan dan kemauan untuk belajar.
Jika dikaji lebih dalam, Ilmu Pengetahuan Alam lebih mengarah kepada kemampuan Hard Skill, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan untuk pengembangan Soft Skill. Menurut L.H. Clark (1983) bahwa titik berat studi sosial adalah perkembangan individu yang dapat memahami lingkungan sosialnya, serta manusia dengan kegiatan interaksi antar manusia, dan diarahkan agar dapat menjadi manusia yang produktif dan dapat berkontribusi dalam kehidupan masyarakat. Sementara itu, Arthur G. Binning dan David H. Binning (1982) mengatakan bahwa studi sosial adalah mata pelajaran yang berhubungan langsung dengan perkembangan dan organisasi masyarakat manusia dan manusia sebagai anggota dari kelompok sosial.

Selasa, 05 November 2013

Kibarkan Merahku Kembalikan Putihku


Disini aku dilahirkan
Di sebuah negeri yang kaya nan indah
Indah karena kebersamaan
Kebersamaan dalam keberagaman

Merah darahku, putih tulangku
Merah untuk perjuangan
Putih untuk kesucian
Merah putih semangat negeriku

Namun kini,
Merah tak lagi merah perjuangan
Putih tak lagi putih kesucian
Merah putihku telah pudar
Digerus waktu yang terus berputar

Senin, 04 November 2013

[Koleksi] Bis ML & CAL


ini adalah kumpulan foto bis dengan ciri khas warna putih-hijau, bis ini asli dari Gunungkidul.
MAJU LANCAR melayani trayek Wonosari - Jakarta dsk, sedangkan sauaranya CITRA ADI LANCAR adalah bis patas melayani trayek Jogja - Cirebon & Jogja - Kuningan
foto-foto ini adalah koleksi pribadi hasil hunting di Jogja
Si Meong Jetbus HD

Scorpion King

evolution

[Koleksi] Bis Sinar Jaya Jogja

Berikut kumpulan foto-foto bis Sinar Jaya koleksi hasil hunting di Jogja,


87 RA di terminal Giwangan

6 DX menuju Wonosari

@Ring Road Selatan

Pemuda Harus Sadar

Indonesia merupakan negara yang sangat kaya sumber daya alam. Terbentang dari Sabang sampai Merauke begitu banyak kekayaan yang dimilikinya. Kita sebagai bangsa Indonesia tentunya bangga dengan kekayaan yang dimiliki bumi pertiwi ini. Sudah selayaknya negara yang kaya akan sumber daya alam tergolong ke dalam jejeran negara-negara maju. Namun realita yang ada bisa kita lihat sendiri, apakah negeri ini sudah bisa dikatakan maju? Jawabannya ada pada diri masing-masing, mungkin sebagian besar atau bahkan seluruh masyarakat Indonesia mengatakan bahwa negara kita ini belum maju. Mengapa kita belum dikatakan maju, padahal sumber daya alam kita melimpah?
Maju tidaknya sebuah negara tidak hanya ditentukan oleh kekayaan alamnya saja, tetapi banyak sekali aspek yang perlu dinilai. Setidaknya ada dua poin penting yang perlu diperhatikan untuk menilai kemajuan suatu negara yakni sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dengan dua poin tersebut kita bisa mengetahui apakah Indonesia sudah maju?

Minggu, 03 November 2013

New Image speCial Edition (NICE)


hanya sebuah hobi,
desain livery kereta New Image speCial Edition 
mulai dari kereta kelas eksekutif satwa, bisnis dan ekonomi.


#mari berkarya#
#NO bajak!!!